PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah menandatangani Perjanjian Kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Kereta Api Industri terkait pengadaan kereta api. Nantinya, kereta api rel listrik (KRL) akan menggunakan produk dalam negeri dan tidak lagi diimpor mulai tahun 2024.
Menteri Negara BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan hal itu merupakan langkah penting dalam industri perkeretaapian Indonesia. Ini juga merupakan cara untuk mengembangkan ekosistem perkeretaapian modern.
KAI dan INKA telah menandatangani 16 unit KA komuter, kita telah mencapai terobosan yang benar-benar akan menciptakan ekosistem perkeretaapian yang sehat di Indonesia, ”katanya dalam an-inernaekon-.
Ia menambahkan, KAI sebagai operator dan Dinas Perhubungan sebagai regulator akan terus mengembangkan perkeretaapian modern.
Kita tahu bahwa kita sedang mengembangkan kereta berkecepatan tinggi, kita sedang membangun LRT, kita akan terus membangun kereta komuter tidak hanya di Jakarta tetapi juga di kota-kota besar lainnya, dan produksi diharapkan akan dimulai.
Sinergi BUMN
Pada kesempatan yang sama, Presiden dan Direktur PT INKA (Persero) Budi Noviantoro mengatakan MoU ini merupakan sinergi BUMN. Dengan ruang lingkup KEGIATAN yang berkaitan dengan segala persiapan yang diperlukan untuk pengadaan KRL oleh KAI Commuter dan persiapan produksi KRL oleh PT INKA.
KAI Commuter berencana melakukan pengadaan instalasi baru hingga 16 rangkaian KRL dengan komposisi 12 rangkaian kereta untuk setiap rangkaian dengan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan perkeretaapian. Diharapkan semua persiapan hingga pengiriman pertama sesuai dengan perkiraan jadwal pada tahun 2024,” kata Budi.
Sekadar informasi, penandatanganan dilakukan oleh Dirut Komuter KAI Roppiq Lutzfi Azhar dan Dirut PT INKA (Persero) Budi Noviantoro.
Penandatanganan MoU tersebut juga dihadiri oleh Menteri Kehormatan II Kementerian BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Sarana Perkeretaapian Kementerian Perhubungan RI, Djarot Tri Wardhono, Direktur Industri IMATAP, Rektor PT Heminunddonesis IMATAP Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo.
Pedoman Bersama
Didiek Hartantyo, Direktur Utama KAI, mengatakan penandatanganan MoU ini merupakan kebijakan bersama KAI. Dalam hal ini KAI Commuter dan INKA menyusun rencana pengadaan KRL seri 16 dengan baik dan komprehensif serta berpedoman pada tata kelola perusahaan yang baik.
Termasuk juga bagaimana memastikan pengadaan ini dilakukan dengan kualitas yang tepat dan tepat waktu. KAI melihat optimisme pemulihan ekonomi sebagai hal yang luar biasa, di mana pertumbuhan pelanggan datang dengan tingkat hunian mendekati 100 persen.
Ia mengatakan hal ini menunjukkan antusiasme Efficacy akan kebutuhan transportasi publik yang efisien, ramah lingkungan, dan tertib protokol kesehatan.
Sesuai dengan ketentuan tersebut, rencana pembuatan fasilitas KRL baru yang akan dilaksanakan oleh KAI Commuter dan INKA tidak lepas dari pesan Presiden tentang bagaimana kita sadar transportasi dan akan mempertimbangkan prinsip-prinsip Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (ESG). standar kita ke depan,” kata Didiek.
Butuh Fasilitas
KAI Commuter sebagai operator KRL Jabodetabek dan KRL Yogyakarta-Solo dalam mengoperasikan fasilitas layanan KRL membutuhkan modal utama bagi KAI Commuter untuk melayani pelanggan.
Dengan target 1,2 juta pengguna per hari, KAI Commuter tentu membutuhkan akses fasilitas KRL untuk melakukan operasinya guna mencapai tujuan tersebut.
“MoU antara KAI Commuter dan PT INKA ini dimaksudkan untuk mendukung terciptanya KAI Commuter Operation Excellence yang akan menjadikan transportasi KRL hijau dan efisien,” kata Direktur Utama KAI Commuter, Roppiq Lutzfi Azhar.
MOU ini akan meningkatkan pelayanan yang dapat diberikan kepada pengguna KRL dan meningkatkan jumlah pengguna angkutan umum, tutup Roppiq.