Kurs Rupiah Anjlok 6,40 Persen, BI: Masih Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Bank Indonesia (BI) mengklaim stabilitas nilai tukar Rupiah tetap terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global akibat ketegangan geopolitik maupun kenaikan tingkat suku oleh Bank Sentral sejumlah negara maju. Terutama Bank Sentral AS The Fed The Fed yang baru saja menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin.

Baca Juga :
Jual Saldo Paypal
Jual Beli Saldo Paypal
Saldo Paypal Terpercaya

Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Wahyu Agung Nugroho mencatat, nilai tukar Rupiah per 30 September 2022 terdepresiasi sebesar 2,24 persen secara point to point (ptp) dibandingkan dengan akhir Agustus 2022. Sedangkan secara year to date (ytd) mata uang garuda terdepresiasi sebesar 6,40 persen dibandingkan dengan level akhir 2021.

“Angka ini relatif lebih baik dibandingkan dengan depresiasi mata uang sejumlah negara berkembang lainnya,” kata Wahyu dalam acara Pelatihan Wartawan Ekonomi di kawasan Ubud Bali, Sabtu (1/10).

Dalam bahan paparannya, pelemahan mata uang Rupee India mencapai 8,65 persen. Sementara itu, mata uang Ringgit Malaysia terdepresiasi hingga 10,16 persen, dan Thailand 11,36 persen.

Baca juga :
Jasa Pbn Premium
Jasa Pbn Berkualitas
Jasa Pbn

Perkembangan nilai tukar yang tetap terjaga tersebut ditopang oleh pasokan valas domestik dan persepsi positif terhadap prospek perekonomian domestik, serta langkah-langkah stabilisasi Bank Indonesia.

Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sesuai dengan nilai fundamentalnya untuk mendukung upaya pengendalian inflasi dan stabilitas makroekonomi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *