Dengan perkembangan ekonomi yang meningkatkan risiko resesi glonal, optimisme harus tetap dijaga dengan terus mencari peluang untuk tetap tumbuh.
Mandiri Investment Forum (MIF 2023), mengangkat tema ‘Prevailing Over Turbulence’ sejalan dengan optimisme Indonesia untuk tetap tumbuh kuat dan mampu mengarungi berbagai tantangan di tengah turbulensi ekonomi global saat ini.
Mandiri Investment Forum merupakan forum Investasi tahunan terbesar yang mengusung tema Prevailing Over the Turbulence ini merupakan hasil kolaborasi Bank Mandiri dan Mandiri Sekuritas yang disokong oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dimana tahun ini merupakan edisi ke-12 penyelenggaraan MIF. Forum ini diikuti lebih dari 20 ribu peserta dari dalam dan luar negeri, termasuk lebih dari 8500 investor asing yang akan turut menghadiri MIF 2023 yang kali ini kembali dilakukan secara hybrid.
Baca Juga :
Jual Saldo Paypal
Jual Beli Saldo Paypal
Saldo Paypal Terpercaya
Presiden Joko Widodo dalam sambutannya mengatakan, kita harus menghadapi tantangan baru ini dengan kewaspadaan yang tinggi. Langkah langkah antisipasi dan mitigasi risiko harus disiapkan. Namun kita tetap harus optimis.
Ekonomi Indonesia ditopang oleh berbagai peluang pertumbuhan baik dari berbagai sektor potensial antara lain seperti konsumsi, pariwisata, dan industri hilirisasi.
“Komitmen kita untuk hilirisasi telah membuahkan hasil. Di tahun 2022, nilai ekspor produk turunan nikel seperti ferro-nikel, dan stainless steel meningkat hingga 40 kali lipat dari yang sebelumnya Indonesia hanya mengekspor nikel dalam bentuk bijih. Selain itu, nilai tambah yang diberikan dari mengolah bijih nikel menjadi ferro-nikel mencapai 14 kali lipat. Sedangkan, pengolahan dari bijih nikel menjadi stainless steel mampu memberikan nilai tambah hingga 19 kali lipat,” jelas Presiden.
Presiden meneruskan, pemerataan infrastruktur di seluruh wilayah menjadi penarik kenapa calon investor mau berinvestasi.
Selain itu, beberapa hal yang mendukung investasi masuk ke Indonesia. Seperti stabilitas politik dan keamanan, fundamental ekonomi negara Indonesia yang dianggap baik, serta kepemimpinan Indonesia dalam G20 dan sekarang menjadi Ketua ASEAN.
Baca Juga :
Jasa Pbn Premium
Jasa Pbn Berkualitas
Jasa Pbn
“Kontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi kita adalah konsumsi dan investasi. Karena itu, investasi harus dijaga. Undang korporasi-korporasi masuk ke Indonesia. Hilirisasi menjadi kunci. Konsistensi itu menjadi kunci,” tegas Presiden.
Pada kesempatan tersebut, Presiden mengajak seluruh yang hadir, terutama dari kalangan perbankan memberi kemudahan penyaluran kredit kepada investasi yang mendukung pertumbuhan ekonomi.
Seperti pembuatan smelter, yang memberikan keuntungan bagi negara sekaligus bagi perbankan. Tidak ketinggalan, Presiden mengajak semua pihak optimis Indonesia akan menjadi negara maju, dengan syarat tidak perlu takut dan tidak boleh menengok kebelakang.
Jokowi menceritakan bahwa dirinya sempat bertanya kepada Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Darmawan Junaidi berapa realisasi kredit dan laba perusahaan pelat merah itu pada 2022. Jokowi mengapresiasi kinerja bank Mandiri yang solid sepanjang 2022.
“Harus kita apresiasi Bank Mandiri yang bisa menyalurkan kredit tumbuh 14,9% dan keuntungan perusahaan yang Rp 41 triliun,” tuturnya.
Sementara itu, sebagai respons dalam menjawab tantangan dan peluang investasi di Indonesia, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimis, tahun 2023 kita akan bisa melalui berbagai tantangan global. Hal ini juga akan didukung oleh kondisi fiskal yang sehat untuk memitigasi dampak pandemi Covid-19 dan mempercepat pemulihan ekonomi.
Kebijakan fiskal 2023 lanjutnya bertujuan untuk memberikan landasan yang kokoh bagi perekonomian, antara lain melalui defisit yang adaptif pada pemulihan ekonomi yang berkelanjutan serta menghadapi ketidakpastian global.
“Kementerian Keuangan tetap antisipatif, responsif, dan fleksibel dalam menanggapi ketidakpastian dengan tetap mencerminkan optimisme dan kehati-hatian,” paparnya.
Menurut Sri Mulyani, pemulihan ekonomi Indonesia terjadi tidak hanya lintas sektor saja, namun juga lintas region atau wilayah. Ia menyebut, sektor pariwisata, transportasi, serta sektor-sektor lain benar-benar terkena dampak dari pandemi Covid-19. Industri pariwisata, terutama hotel dan restoran sangat terpukul, sekarang sudah pulih dan tumbuh dua digit.
Demikian pula untuk region (wilayah), semua yang terkena dampak dari pandemi, juga sudah bangkit. Saat ini, semua wilayah menikmati pertumbuhan ekonomi. Provinsi Bali, salah satu yang disebut, terdampak cukup parah karena pandemi Covid-19, ternyata sekarang sektor pariwisatanya sudah mulai pulih. Kondisi serupa juga terjadi di wilayah lain, seperti di Sumatera dan provinsi-provinsi yang ada di Indonesia.
Selain pemulihan ekonomi terjadi, Sri Mulyani menyebut ada kualitas pertumbuhan ekonomi tersebut. Pemerintah mampu menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi tingkat pengangguran dari yang semula di angka 7 persen, mudah di bawah 6 persen atau pada angka 5,8 persen.