PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina mampu mencatatkan jumlah kumulatif produksi dalam dan luar negeri sebesar 523 MBOPD (ribu barel l per hari) untuk l dan 2.612 MMSCFD (juta fu hari kubik) untuk l per hari di tahun kuartal pertama 2022. .
PHE juga telah menyelesaikan pemboran 144 sumur pengembangan dan dua sumur eksplorasi, kata Direktur Pengembangan dan Produksi PHE Wiko Migantoro dalam keterangan tertulis, Jumat, 29 April 2022.
Wiko mengatakan, keberhasilan Subholding Hulu Pertamina tidak lepas dari kerjasama, sinergi dan dukungan seluruh pemangku kepentingan.
Saat ini produksi gas terbesar dari PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dan produksi gas terbesar dari PT Pertamina Hulu Rokan (PHR),” katanya.
Pada tahun 2022, Subholding Hulu memiliki rencana kerja yang agresif antara lain:
pemboran sumur pengembangan sebanyak 813 unit;
pengeboran eksplorasi 29 unit;
penambahan jadwal kerja;
pemeliharaan sumur dan pengaktifan kembali sumur;
Memastikan pengembangan onstream OPLL 2A, SLO Tahap 1 Rokan, Jabaran Tiung Biru, Optimalisasi ABG Gantar, Zulu Tahap 2;
memelihara dan meningkatkan integritas fasilitas manufaktur;
Prestasi yang membanggakan Waterflood di PEP, PHE, PHI.
Ia, dalam hal pemenuhan regulasi yang berlaku, SubholdingUpstream selalu berupaya untuk melaksanakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang mendukung program pemerintah tersebut.
Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas nasional dan multiplier effect bagi seluruh industri dalam negeri.
Pada triwulan I/2022 Ice Bracelet Subholding Hulu Pertamina untuk berlangganan TKDN berhasil hingga 50,41 persen. Penerimaan TKDN berasal dari kegiatan pengadaan di lingkungan subholding hulu, dengan TKDN barang sebesar 28,97 persen dan TKDN jasa sebesar 80,51 persen.
Dari sisi biaya, Subholding Upstream mengedepankan strategi optimalisasi biaya sebagai salah satu budaya perusahaan melalui program OPTIMUS (Upstream Optimization). Pada tahun 2022, upaya untuk mengoptimalkan biaya dan meningkatkan pendapatan dengan target $160 juta akan datang dengan sendirinya.
Hingga Maret 2022, Subholding Hulu Pertamina telah mencatatkan optimalisasi biaya sebesar 33,3 juta dolar AS.